Semerbak Angin Perpisahan
Mawar itu kini sedang sedikit pilu. Mengingat kejadian setahun ini yang membuat hatinya beku. Bahkan duri yang melindungi dirinya, sempat sedikit menggores mahkotanya. Dia diam tak bergeming, tatkala hidupnya terlilit banyak hutang, dan hp nya tiba-tiba hilang. Diapun seolah tidak lagi bisa menangis. Dia tak ingin jadi pengemis. Apalagi pengemis rindu dan cinta yang tak terbalaskan. Dia sekarang sedang mencoba berdamai dengan ruh jiwanya. Mungkin dia akan kembali. Kembali menorehkan sebuah cerita yang ia rangkai atas dasar tangan Allah yang berkehendak. Dia tak bisa apa-apa Dia sedang kesepian, layaknya Kimya Sang Putri Rumi yang ditinggal Samsyudin. Dia masih suka terbaring, menikmati gesekan-gesekan angin yang entah dari arah datangnya. Dia tak paham dengan kehidupan bahagia yang dia inginkan Tapi dia paham Bahwa mawar yang mekar itu memang sudah seharusnya lepas dari tangkainya. Dan mawar kuning itu, terus tersenyum menyambut matahari, meski dengan hati yang ber