Secangkir Kopi Diawal Malam

Assalamu'alaikum
Selamat malam, sahabat.
Sunggguh nikmat Tak Ada tandingnya, malam ini.
Tetesan hujan terdengar lembut menetes diatas seng atap rumah.
Lamunanku sedikit melemah, karena ketukan pintu terdengar dari luar Sana.
Bapak ibu pulang...
Ku sambut mereka dengan senyuman, inilah malam pertama tarawih di bulan Ramadhan
Malam yang ditunggu tunggu untuk mendapat kebahagiaan

Rupanya mereka sudah terlalu lelah Hari ini
Hingga memutuskan untuk tidur lebih awal
Ya
Tidak denganku
Ini Ini adalah kesempatan langka
Yang sudah aku nantikan beberapa bulan ini

*ME TIME*

Adalah kebiasaan aku dimana seluruh isi hati Dan pikiran tersampaikan lewat pena. Masa dimana aku memilih menyendiri untuk menyelesaikan masalah pribadi yang tak bisa di negosiasi. Mungkin ini yang membuaku di juluki sang introvert oleh beberapa orang. Ya, inilah cara hidupku.
Kebiasaan yang sudah aku bangun sejak SMP rupanya berlanjut sampai sekarang. Dulu belum Punya buku diary , dan menulis semuanya di Buku tulis khusus. Menulis segala do'a, keluh kesah, curhatan, atau Juga lukisan.
Ya benar sekali. Aku suka melukis air mata diatas kertas putih. Lukisan itu akan menjadi sangat membekas, karena setiap air mata yang menetes aku coret dengan tinta pena hitam. Hingga tinta itu akan membentuk sebuah lukisan indah di sisi kertas.
Memang terlihat sangat lebay, karena dengan menangis aku tadahi air mataku diatas kertas. Kemudian menandainya dengan pena. Tapi inilah yang pernah dilakukan idolaku. Eyang Habibi. Terinspirasi dari film Habibie Ainun, saat eyang menulis Surat dengan mata sembab kemudian melukis air mata itu. Bagiku itu sangat menarik. Hingga aku sangat suka menirunya.

Sudah dulu kisah kertas putih, kembali lagi ke Kopi

Malam ini, dialah teman sejati. Sengaja aku memilih kafein untuk menahan kantukku malam ini. Karena ini adalah malam yang sangat istimewa bagiku.
Inilah malam terakhir di usia 19 tahunku
Juga malam pertama Bulan Ramadhan yang dinanti-nanti selama ini.

Memaksimalkan waktu untuk memutar imajinasi. Merangkai rencana Ramadhan ku di Purwokerto besok, atau membuat One Thausand Word to get the dreams.
Yeah, that's a beautiful night.

Bismillah
...
See you on next post

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Santri and Amateur Researcher

Diary Santri Covid-19

Semerbak Angin Perpisahan